Selasa, 30 September 2008

Mengenai hidup di Perancis dan orang Perancis yang birokratis

Bosen ngomongin Machine Vision terus, sekarang saya akan mencoba berbagi hal lainnya yaitu mengenai Perancis.

Setelah belajar dan bekerja di Perancis selama beberapa lama,saya akhirnya menyadari bahwa negara ini (dan orang-orangnya) banyak sekali yang menyebalkan.

Civil Servant Perancis itu pemalas dan birokratis. In fact istilah 'bureaucracy' itu asalnya dari Perancis (bureau itu artinya meja atau kantor). Disini semua urusan, hingga yang paling sederhana (misal beli abonemen tiket) harus melalu birokrasi yang panjang dan berbelit-belit. Di UK dan Belanda misalnya, beli tiket Abonemen tinggal datang ke loket beli dan selesai. Disini anda harus menyediakan copy attestation de logement(surat tempat tinggal), attestation de travail(surat pernyataan bekerja), copy identitas, dsb dsb.

Demikian juga untuk social security misalnya, di UK ketika anda terdaftar sebagai student/worker, secara OTOMATIS anda akan mendapatkan social security number (istilahnya National Health System di UK). Di Perancis anda harus mendaftar ke LMDE (student) atau CPAM (worker dan umum) dan prosesnya sangat panjang. Pertama anda harus mengisi formulir tebal, kemudian anda menyediakan berbagai macam dokumen penunjang, seperti medical result, ID, Releve Identite Bancaire, Titre De Sejour, slip gaji dari perusahaan dan berbagai macam dokumen lain baik copy maupun original.

Jika anda orang asing, dan mau bekerja di Perancis, proses-proses untuk mendapatkan work authorization itu akan sangat menyita waktu dan membuat kepala anda pecah. Untungnya saya terbantu karena perusahaan saya menyewa agen untuk mengurus masalah ini. Dengan bantuan agen aja sudah membuat kepala anda pecah, apalagi tanpa agen.

Jika anda mau menyewa residence, baik di Unversitas maupun di general residence, prosesnya juga tidak mudah. Untuk mendapatkan residence di Universitas, anda harus mengisi setumpuk dokumen, juga yang paling penting mendapatkan le Garant, atau penjamin (orang Perancis) yang mengisi setumpuk dokumen Acte De Solidarite menjamin bahwa anda membayar sewa. Mendapatkan residence di kota besar seperti Paris apalagi adalah hal yang hampir impossible bagi orang asing. Ada baiknya anda minta bantuan agen properti (Agence Immobiliere).

Sebenernya birokrasi tidak masalah jika saja para Civil Servant di Perancis itu rajin dan mau membantu, sayangnya kelakuan umum para Civil Servant di Perancis itu umumnya masa bodoh dan malas.

Kata-kata yang paling sering mereka ucapkan adalah "ce n'est pas possible" atau "non" Anda harus siap berdebat (dengan bahasa Perancis) dengan mereka jika ingin urusan selesai. Tetapi anda harus tetap memasang wajah ramah dan jangan lupa mengucapkan Merci Beaucoup walaupun sebenernya anda pingin mengetok kepala batu mereka dengan Roti pentung keras ala Perancis. Ingat jika anda terlihat jengkel, mereka justru akan semakin mempersulit hidup anda. Mindset orang Perancis adalah, dia baru akan membantu anda setelah anda kelihatan putus asa dan benar-benar berharap ke dia.

Pernah suatu ketika saya menyerahkan suatu dokumen ke ibu-ibu civil servant jutek ala Perancis dan dia cuman bilang "Ce n'est pas valide!". Beberapa minggu kemudian saya serahkan dokumen yang sama pada orang yang sama dan si bodoh ini menerima dokumen saya (rupanya dia lupa bahwa itu dokumen yang sama yang pernah dia tolak). So kesimpulannya suasana hati para Civil Servant ini mempengaruhi kesuksesan permohonan anda.

Jika anda orang asing, urusan akan berlipat-lipat kesulitannya, pertama karena kendala bahasa, kedua karena anda orang asing!

Bangsa Perancis adalah bangsa yang chauvinist, hal ini diperparah dengan fakta bahwa imigran-imigran dari negara Francophone (Afrika dan Arab) benar-benar membebani Ekonomi Perancis karena memang mereka kurang produktif, sementara sistem security social di Perancis harus menanggung mereka. Akibatnya bangsa Perancis kurang welcome dengan kehadiran bangsa lain. Saya merasakan bahwa urusan-urusan birokrasi jauh lebih sulit kalau saja tidak dibantu oleh teman atau atasan saya yang orang Perancis, bukan hanya masalah bahasa, tapi juga sepertinya masalah anda orang asing atau bukan.


Walaupun birokrasi Perancis ini merupakan keluhan umum bukan saja orang asing tapi orang Perancis sendiri, tapi tetap saja orang asing lebih sulit. Dalam satu kasus bahkan birokrasi Perancis ini pernah menyebabkan kematian! seperti dilansir oleh koran Guardian berikut :

"One of the most unforgivable aspects of France's obsession with paperwork, however, came to light in the fire that killed seven last night. Twelve of the 22 families who lived in a building that was, by common acknowledgement, a death trap, were rehoused a few months ago.

The remaining 10, who were in the building when it went up in flames, were not - because they did not have the correct papers to justify their residence in France."



Selain birokrasi,pengalaman saya bekerja di Perusahaan Perancis adalah orang Perancis itu suka sekali berdebat dan berargumentasi, walaupun nyata-nyata bahwa kita lebih expert dari dia.

Mereka baru diam setelah kita menunjukkan bukti scientific, tentu saja hal ini menyebabkan pekerjaan tertunda karena waktu habis hanya untuk berdebat.

Untungnya walaupun pemalas, tidak bisa berbahasa Inggris dan mikirnya birokratis dan complicated, bangsa Perancis dikaruniai Tuhan kemampuan matematika, kreativitas dan kemampuan berinovasi yang tiada duanya. Kemampuan matematika dan kreativitas bangsa Perancis diakui dari kemampuan mereka menciptakan teori matematika seperti yang dibuat oleh Fourier, Fibonacci, Fermat, Laplace, Poincere, Descartes....

Juga keindahan dan kompleksitas bangunan-bangunannya dan kemampuan mereka membuat karya engineering yang complicated seperti pesawat tempur Mirage, Rafale, pesawat Supersonic Concorde dan kereta supercepat TGV (Train Grande Vitesse).

Riset-riset Perancis di bidang teknologi juga cukup advanced dan bisa bersaing dengan negara-negara maju lain seperti US, UK, Jerman dan Jepang.

Dalam pendidikan postgraduate misalnya, Bangsa Perancis memiliki inovasi tersendiri yaitu Industrial PhD atau disebut konvensi CIFRE (Les Conventions Industrielles de Formation par la REcherche) yaitu skema yang memungkinkan research engineer melakukan riset doktoral di Universitas sambil menerapkannya di industry dan mendapatkan gelar PhD.

Skema CIFRE inilah yang menyebabkan saya memilih tinggal dan bekerja di Perancis dibandingkan negara lain. Di Perancis kita bisa bekerja di Industry, sekaligus melakukan riset PhD di Universitas. So sambil menyelam minum air.

Selain itu, tidak ada yang istimewa di Perancis. Oh ya sebenarnya ada satu yang istimewa disini, yaitu cewek-ceweknya yang memang bisa dibilang 99% cantik. But these stuck up bitches cannot speak English and they adore Salvatore Ferragamo, Etienne Aigner, Paul Smith and Chloe more than God plus they are unfaithful! ....so these goddesses are not a good deal..

Ok itu dulu, à bientôt...



View Adhiguna Mahendra,Ph.D's profile on LinkedIn

6 komentar:

bonnsaikitty mengatakan...

hahaha.. lagi research di internet soal kerja prancis, trus nemu blog ini, ngakak2 abis baca. terutama soal cewe2 prancis.. :D


cheers!

Unknown mengatakan...

"plus they are unfaithful!"

Wah Pak, ini pengalaman pribadi ya?
hehehehe :)

Berarti birokrasi Perancis sama aja kayak Indonesia dong? Cuma korupsinya sedikit.....

Anonim mengatakan...

hallo saya boleh nanya...apa benar semua orang yg tinggal di prancis mendapatkan social security. meskipun berpenghasilan cukup

shoopap mengatakan...

Wah, baru aja mengalami "drama" debat kusir dengan petugas visa di kedutaan perancis yang bikin saya pengen nyolok tuh mata orang perancis sinting, baca blog ini bikin saya ketawa :D

Betul, mereka suka sekali berdebat dan ga mau kalah walopun kita lebih tau.

Unknown mengatakan...

gimana cara nya mas kalo orang kita mau cari kerja di perancis?

Diary si kepik mengatakan...

J"adore artikelnya.... it's damn true.... salam kenal....